Bismillahirrahmanirrahim | Members area : Register | Sign in

Menghormati Ilmu dan Guru menurut Kitab Ta'lim Muta'allim

Senin, 28 Oktober 2013

Share this history on :

Tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat mengambil manfaatnya bila tidak mau menghormati ilmu dan gurunya. Cara menghormati guru antara lain: tidak berjalan di depan gurunya, tidak duduk di tempat yang diduduki gurunya, bila dihadapan gurunya tidak memulai pembicaraan kecuali ada izinnya. Janganlah terlalu banyak bicara di hadapan guru, tidak menanyainya dalam keadaan yang lelah atau bosan, perhatikan waktunya, tidak mengganggunya di rumahnya. Intinya santri haruslah mencari keridhoaan dari gurunya. Jangan menyakiti hati guru karena itu menyebabkan ilmu tidak dapat berkah. Cara menghormati guru adalah dengan menghormati kitab atau buku. Jangan memegang buku kecuali dalam keadaan suci. Ilmu itu adalah cahaya, sedangkan wudhu juga cahaya. Cahaya ilmu tidak akan bertambah kecuali dengan berwudhu. Menghormati buku juga dengan cara: tidak meletakkan buku di dekat kakinya ketika bersila, meletakkan buku buku tafsir di atas buku-buku lain juga tidak meletakkan apa pun di atas buku. Kecuali kalau ia tidak berniat meremehkan. Tapi alangkah lebih baiknya bila tidak melakukannya. Perbaguslah tulisan di dalam buku. Jangan terlalu kecil sehingga sulit dibaca. Sebaiknya tidak menggunakan tinta warna merah dalam menulis, karena itu kebiasaan filosof dan bukan kebiasaan ulama salaf. Cara lain dalam menghormati ilmu adalah dengan menghormati teman belajar terutama orang yang mengajarnya. Hendaknya tetap mendengarkan ilmu dan hikmah dengan hormat sekalipun ia telah berkali kali mendengarnya. Sebaiknya santri tidak sembarangan memilih ilmu, tapi diserahkan kepada gurunya. Karena gurunya biasanya lebih tahu dengan yang terbaik bagi santrinya tersebut. Janganlah terlalu dekat duduk dengan gurunya. Santri harus meninggalkan akhlak yang tercela. Karena akhlak yang tercela diumpamakan binatang anjing yang samar. Ilmu adalah musuh bagi orang orang yang congkak. Kemuliaan itu datang bukan karena usaha, tapi dari pemberian karunia Alloh.
Terima kasih untuk mengunjungi blog IKA.PPMH, Ada pertanyaan? Kontak pada: faisholamir12@gmail.com.
Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat..

0 komentar:

Pedulikah Akhi-Ukhti (Alumni) terhadap PP. Manbaul Hikam Putat?
Sangat Peduli0%
Peduli 0%
Tidak Peduli 0%
Biasa Aja0%

Popular Posts