Enam orang rombongan dari Madrasah Diniyah al Wustho dan al Ulya Pondok
Pesantren Mambaul Hikam, Putat Tanggulangin Sidoarjo yang dipimpin KH
Abd. Wahid Harun, pada Senin (02/07) berkunjung ke Madrasah Muallimin
Muallimat Enam Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Kedatangan rombongan dari kota petis ini adalah dalam rangka
melakukan studi banding tentang sistem pengajaran di Madrasah Muallimin
Muallimat.
Dari Madrasah Muallimin Muallimat tampak menyambut kedatangan
rombongan tersebut antara lain Kepala Madrasah, KH. Abd. Nashir Fattah,
Wakil Kepala Madrasah Drs. H. Abd. Rohim Maruf, SH dan KH. Imron
Rosyadi. Disamping itu, juga turut mendampingi Humas Madrasah Muallimin
Muallimat H. Ma’shum Chudori, S.Ag dan segenap jajaran pegawai Madrasah.
Pertemuan yang dilaksanakan di ruang guru Madrasah Muallimin
Muallimat tersebut dibuka dengan pengenalan tentang Madrasah Muallimin
Muallimat Enam Tahun oleh Drs. Abd Rohim Maruf, SH.
Pria yang akrab dipanggil Pak Rohim ini menjelaskan keberadaan
Madrasah Muallimin Muallimat, mulai dari visi-misi, program sampai model
pembelajarannya. Setelah itu, dilakukan tanya jawab.
Pimpinan rombongan dari PP Mambaul Hikam, KH. Abd. Wahid Harun
menyampaikan maksud kedatangannya ke Madrasah Muallimin. “Kami
pertama-tama menyampaikan maksud kedatangan kami ke Madrasah ini, yaitu
studi banding atau ngangsu kaweruh“, kata pria yang akrab disapa Gus Wahid ini membuka pembicaraan.
Lebih lanjut Gus Wahid mengatakan, “kami juga ingin mengetahui
bagaimana regulasi yang diterapkan di Madrasah Muallimin Muallimat, baik
untuk guru maupun untuk murid”.
“Juga yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mempertahankan himmah (kemauan kuat, red) santri untuk belajar kitab kuning yang saat ini masih terjadi di Madrasah Muallimin”, sambungnya.
Mendapat pertanyaan tersebut secara bergantian, Pak Rohim dan Kiyai
Nashir memberikan jawaban yang cukup jelas. “Kita memiliki aturan yang
diterapkan kepada guru, bahkan kami juga menggunakan teknologi untuk
selalu mengingatkan para guru tentang kewajibannya”, kata pak Rohim.
“untuk menjaga semangat murid dalam mempelajari kitab kuning, di
Muallimin sejak dulu diadakan ujian membaca kitab kuning, disetiap akhir
semester dan ujian akhir madrasah”, terang pak Rohim.
“Bahkan kita sudah merencanakan, untuk tahun depan dalam ujian akhir
baca kitab kelas VI, akan kita undang semua wali murid untuk turut
menyaksikan anaknya dalam mengikuti ujian baca kita”, sambung kiyai
Nashir. (musa)
0 komentar:
Posting Komentar