Bismillahirrahmanirrahim | Members area : Register | Sign in
Logo Design by FlamingText.com

Admin

Wikipedia

Hasil penelusuran

MAMBAUL HIKAM FAIR 2014 Al-Banjari Fair 2014

Jumat, 18 April 2014

[INFO] MANBA'UL HIKAM FAIR 2014

 
MANBA'UL HIKAM FAIR 2014

IKUTILAH!!!
Manba'ul Hikam Fair 2014
Festival Sholawat Al-Banjari se-Jawa Timur 
Acara dilaksanakan pd Ahad, 15 Juni 2014 

di PP Manba'ul Hikam Sidoarjo pukul 08.00 WIB sampai selesai.




MAMBAUL HIKAM FAIR 2014

FESTIVAL SHOLAWAT DAN AL BANJARI

SE-JAWA TIMUR
(Ahad 1 Juni 2014)
 
HADIA
Juara I          : Trophy       - Rp. 2.000.000    - Piagam
Juara II         : Trophy       - Rp. 1.500.000    - Piagam
Juara III         : Trophy       - Rp. 1.000.000    - Piagam
Harapan I      : Trophy       - Rp.    400.000    - Piagam
Harapan II     : Trophy       - Rp.    300.000    - Piagam
Harapan III    : Trophy       - Rp.    200.000    - Piagam
REGISTRASI
1. Mengisi Formulir Peserta
2. Membayar Konstribusi Rop. 80.000,-
3. Peserta menyerahkan Maqrok/Lirik
4. Kuota Peserta 60 Group

KETENTUAN
1. Pendaftaran mulai tanggal 10 April - 01 Juni 2014
2. Tempat Pendaftaran  PP. Manba’ul Hikam Putat
3. Mengikuti Technical Meeting (Ahad, 08 Juni 2014)

PERSYARATAN
1. Kelompok/Group Sholawat Al Banjari
2. Jumlah Personil 10 orang
3. Membawa Peralatan Sendiri
4. Peserta tidak boleh Tampil 2 kali
5. Membawakan 2 lagu berbahasa Arab
6. Durasi penampilan 10 menit

>> Pendaftaran 10 April 2014 sampai 1 Juni 2014
>> Tempat Pendaftaran PP Manba'ul Hikam (08.00-15.00 WIB)
>> TM pada Ahad, 8 Juni 2014 (13.00 WIB) di Masjid PP. Manba'ul Hikam
 


CONTAC  INFO:
Mas Agung Primadani (085 732 107 800)
Abd. Halim (085 731 719 181)
Ibnu Mu'allim (081 515 218 373)
M. Taufiqur Rifqi (085 748 297 209)
Asrojuddinul A. (085 732 207 722)

Kewalian Hebat Gus Dur...

Kamis, 10 April 2014

 
GUS DUR "SANg WALI"
 
Syeikh Yasin Padang, salah satu ulama keturunan Indonesia yang yang menjadi benteng ajaran ahlusunnah wal jamaah merupakan ulama yang sangat dihormati di dunia. Ulama ini juga sangat dihormati oleh warga NU.Bernama lengkap Syeikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa Al-Fadani lahir di kota Makkah pada tahun 1915 dan wafat pada tahun 1990. Ia adalah Muhaddits, Faqih, ahli tasawwuf dan kepala Madrasah Darul-Ulum, yang siswanya banyak berasal dari Indonesia. Jumlah karya beliau mencapai 97 Kitab, di antaranya 9 kitab tentang Ilmu Hadits, 25 kitab tentang Ilmu dan Ushul Fiqih, 36 buku tentang ilmu Falak, dan
sisanya tentang ilmu-ilmu yang lain. Ia memiliki gaya hidup yang sangat sederhana, hanya menggunakan kaos dan sarung dan sering nongkrong di “Gahwaji” untuk Nyisyah (menghisap rokok arab) tak seorangpun yang berani mencelanya karena kekayaan ilmu yang dimiliki Pada muktamar NU tahun 1979, ia datang ke Indonesia dan selanjutnya melakukan kunjungan ke sejumlah pesantren, yang dihadiri oleh ribuan warga NU yang ingin bertemu langsung dengannya. Ia juga dikenal memiliki banyak kekeramatan. Diantara cerita yang beredar soal kekeramatannya adalah Zakariyya Thalib asal Syiria pernah mendatangi rumah Syeikh Yasin Pada hari Jumat. Ketika Azan Jumat dikumandangkan, Syeikh Yasin masih saja di rumah, akhirnya Zakariyya keluar dan sholat di masjid terdekat. Seusai sholat Jumat, ia menemui seorang kawan, Zakariyyapun bercerita pada temannya bahwa Syeikh Yasin ra. tidak sholat Jumat. Namun dibantah oleh temannya karena kata temannya, kami sama-sama Syekh solat di Nuzhah, yaitu di Masjid Syekh Hasan Massyat ra. yang jaraknya jauh sekali dari rumah beliau HM Abrar Dahlan bercerita, suatu hari Syeikh Yasin pernah menyuruh saya membikin Syai (teh) dan Syesah (yang biasa diisap dengan tembakau dari buah-buahan/rokok tradisi bangsa Arab). Setalah dibikinkan dan Syeikh mulai meminum teh, ia keluar menuju Masjidil-Haram. Ketika kembali, saya melihat Syeikh Yasin baru pulang mengajar dari Masjid Al-Haram dengan membawa beberapa kitab saya menjadi heran, anehnya tadi di rumah menyuruh saya bikin teh, sekarang beliau baru pulang dari masjid.
Dikisahkan ketika KH Abdul Hamid di Jakarta sedang mengajar dalam ilmu fiqih bab diyat, ia menemukan kesulitan dalam suatu hal sehingga pengajian terhenti karenanya malam hari itu juga, ia menerima sepucuk surat dari Syeikh Yasin, ternyata isi surat itu adalah jawaban kesulitan yang dihadapinya. Iapun merasa heran, dari mana Syekh Yasin tahu? Sedangkan KH Abdul Hamid sendiri tidak pernah menanyakan kepada siapapun tentang kesulitan ini..!
Kisah hubungan antara Syeikh Yasin Padang dan Gus Dur juga diungkapkan oleh KH Said Aqil Siroj. Dalam satu kunjungan ke Arab Saudi, Gus Dur menyempatkan diri singgah ke rumah Syeikh Yasin.Dalam pertemuan tersebut, Gus Dur mendapat penghormatan yang luar biasa, meskipun usianya lebih muda, Syeikh Yasin melayani sendiri Gus Dur, mengambilkan air, kurma dan lainnya, tidak boleh dilayani oleh para pembantunya.Kiai Said juga mendapat sejumlah cerita soal karomah Syeikh Yasin. Ketika sedang makan siang, ada ustadz anak buahnya, namanya Abdurrahim dari Kupang, keluar ruangan, tiba-tiba Syeikh Yasin bilang, Abdurrahim diiringin malaikat, “E.. jam enam sore mati,” katanya.Waktu Irak mau nyerang Kuwait, Syeikh Yasin tiba-tiba kemringet, ditanya sama Tantowi Musaddad, Darimana?, Dari Kuwait, lihat bangkai dan darah, Ini tanda kewaliannya Syeikh Yasin, orang kayak gitu dengan Gus Dur hormat dan memberi perlakukan istimewa, padahal juga sudah sepuh banget.

Sekali santri tetap santri

Selasa, 01 April 2014


Jadilah santri yang sejati (seperti kayu jati), semakin panjang umurnya, maka semakin bagus kwalitasnya.  Santri itu potret manusia yang bertaqwa, karena itu pertahankan predikat santri muttaqien ini.
Alumni santri harus menjadi agen pelestarian tradisi pesantren, maka sunnah-sunnah pondok ini amalkan dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kalian.
  • Bangun pagi,
  • Shalat berjama’ah, shalat dhuha, shalat tahajjud,
  • Membaca, menghafal dan mempelajari al-Qur’an,
  • Puasa sunnah senin dan kamis,
  • Berda’wah, bermuhadloroh, bermusyawarah,
  • Tawadhu’, ihtirom, ikhlas, sederhana, itho’ah, ukhuwah, ta’awuniyah, dll
Budayakan dan tradisikan…!!!
  • Jangan pernah lepas jilbabmu, Jangan pernah lepas jilbabmu, Jangan pernah lepas jilbabmu…
  • Jangan pernah lupakan pondokmu…
  • Jangan pernah sakiti orang tuamu…
  • Jangan pernah kecewakan fansmu/ pengagummu…
  • Jangan pernah pisahkan keagungan Allah dari kehidupanmu…
 Sebuah Pesan KH. Muh. Ihsan, M.Ag

Kewalian Mbah Ud Pagerwojo Buduran

Kamis, 06 Maret 2014

Gus Ud mendapat derajat kewalian itu sejak masih kecil. Sangat nakal memang dan banyak tingkah hingga membuat ayahnya sering memarahinya. Sang ayah adalah orang yang alim dan sebagai guru ngaji di rumahnya. Seringkali saat ayahandanya mengajar ngaji, selalu saja terdengar gaduh oleh suara-suara teriakan Gus Ud kecil. Hingga sang ayah memarahinya bahkan memukulnya dengan kayu kecil.
Lantas sang ayah membentak: “Kamu ini banyak tingkahnya, makanya gak bisa ngaji!”
Karena mendapat olokan ayahnya seperti itu, maka Gus Ud langsung menimpali: “Ngajar ngajinya saya ganti ya!”
Ayahnya heran dengan ucapan anaknya yang baru berusia 8 tahunan itu. Gus Ud langsung mengambil kitab kuning ayahnya tersebut dan langsung membacanya. Meski kitab itu gundul (tidak berharakat), toh Gus Ud kecil itu lancar membacanya berikut gamblang dalam menjelaskan semua keterangan kitab itu. “Wah. Subhanallah!” gumam ayahnya seraya terbengong heran. Sejak itulah sang ayah membiarkan saja apa yang dilakukan putranya itu
Di Pesantren Sawahpulo daerah Jatipurwo Surabaya, kira-kira 1 km dari Ampel, pimpinan Kyai Utsman al-Ishaqi ada pengajian rutin kitab al-Hikam yang dibacakan oleh Kyai Utsman sendiri. Hampir semua yang ngaji di sana adalah para kyai yang tabarrukan kepada beliau.
Ada hal menarik di sana saat Gus Ud ikut mengaji. Sudah menjadi tabiatnya, Gus Ud banyak tingkah, kadang berdiri, duduk, berjalan dan apa saja ia lakukan dan tidak bisa diam. Lalu tiba-tiba Gus Ud mendekati Kyai Utsman yang sedang asyik membaca kitab al-Hikam itu. Gus Ud izin untuk meminta kitab yang sedang dipegang Kyai Utsman tadi. Akhirnya kitab itu pun diberikan kepada Gus Ud.
Kontan saja para jamaah pengajian itu terbelalak melihat tingkah Gus Ud seperti itu. Banyak jamaah yang berpikir dalam hatinya: “Mau apa dia meminta kitab al-Hikam itu? Memangnya dia bisa baca?”
Setelah kitab itu diserahkan kepada Gus Ud, ternyata kitab itu dibalik sehingga tulisan Arabnya terlihat terbalik. Dan dengan sangat mantapnya beliau membacakan kitab al-Hikam itu lengkap dengan penjelasannya meski dengan kitab terbalik. Kejadian ini membuat decak kagum para jamaah pengajian tersebut. Wallahu A’lam.
 Sumber : http://pustakamuhibbin.blogspot.com

KH.HAMIM DJAZULI (GUS MIEK KYAI KARISMATIK)

Selasa, 04 Maret 2014



KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940,beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman (seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri pon-pes Al Falah mojo Kediri),Gus Miek salah-satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang Islam yang masyhur di tanah Jawa dan memiliki ikatan darah kuat dengan berbagai tokoh Islam ternama, khususnya di Jawa Timur. Maka wajar, jika Gus Miek dikatakan pejuang agama yang tangguh dan memiliki kemampuan yang terkadang sulit dijangkau akal. Selain menjadi pejuang Islam yang gigih, dan pengikut hukum agama yang setia dan patuh, Gus Miek memiliki spritualitas atau derajat kerohanian yang memperkaya sikap, taat, dan patuh terhadap Tuhan. Namun, Gus Miek tidak melupakan kepentingan manusia atau intraksi sosial (hablum minallah wa hablum minannas). Hal itu dilakukan karena Gus Miek mempunyai hubungan dan pergaulan yang erat dengan (alm) KH. Hamid Pasuruan, dan KH. Achmad Siddiq, serta melalui keterikatannya pada ritual ”dzikrul ghafilin” (pengingat mereka yang lupa). Gerakan-gerakan spritual Gus Miek inilah, telah menjadi budaya di kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU), seperti melakukan ziarah ke makam-makam para wali yang ada di Jawa maupun di luar Jawa.Hal terpenting lain untuk diketahui juga bahwa amalan Gus Miek sangatlah sederhana dalam praktiknya. Juga sangat sederhana dalam menjanjikan apa yang hendak didapat oleh para pengamalnya, yakni berkumpul dengan para wali dan orang-orang saleh, baik di dunia maupun akhirat.
Gus Miek seorang hafizh (penghapal) Al-Quran. Karena, bagi Gus Miek, Al-Quran adalah tempat mengadukan segala permasalahan hidupnya yang tidak bisa dimengerti orang lain. Dengan mendengarkan dan membaca Al-Quran, Gus Miek merasakan ketenangan dan tampak dirinya berdialog dengan Tuhan ,beliaupun membentuk sema’an alquran dan jama’ah Dzikrul Ghofilin.
gus miek selain dikenal sebagai seorang ulama besar juga dikenal sebagai orang yang nyeleneh beliau lebih menyukai da’wah di kerumunan orang yang melakukan maksiat seperti discotiq ,club malam dibandingkan dengan menjadi seorang kyai yang tinggal di pesantren yang mengajarkan santrinya kitab kuning. hampir tiap malam beliau menyusuri jalan-jalan di jawa timur keluar masuk club malam, bahkan nimbrung dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan hanya untuk memberikan sedikit pencerahan kepada mereka yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas atau dalam bahasa indonesianya pemikiran jalan pintas.
Pernah di ceritakan Suatu ketika Gus Miek pergi ke discotiq dan disana bertemu dengan Pengunjung yang sedang asyik menenggak minuman keras, Gus Miek menghampiri mereka dan mengambil sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke mulut Gus Miek salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus Miek.” Gus kenapa sampeyan ikut Minum bersama kami ? sampeyankan tahu ini minuman keras yang diharamkan oleh Agama ? lalu Gus Miek Menjawab “aku tidak meminumnya …..!! aku hanya membuang minuman itu kelaut…!hal ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras tersebut. Diliputi rasa keanehan ,Gus miek angkat bicara “sampeyan semua ga percaya kalo aku tidak meminumnya tapi membuangnya kelaut..? lalu Gus Miek Membuka lebar Mulutnya dan mereka semua terperanjat kaget didalam Mulut Gus miek terlihat Laut yang bergelombang dan ternyata benar minuman keras tersebut dibuang kelaut. Dan Saat itu juga mereka diberi Hidayah Oleh Alloh SWt untuk bertaubat dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah salah salah satu Karomah kewaliyan yang diberikan Alloh kepada Gus Miek.
jika sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering kali mengenakan celana jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata hitam lantaran lantaran beliau sering menangis jika melihat seseorang yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak.
Ketika beliau berda’wak di semarang tepatnya di NIAC di pelabuhan tanjung mas.Niac adalah surga perjudian bagi para cukong-cukong besar baik dari pribumi maupun keturunan ,Gus Miek yang masuk dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong itu mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan
Satu contoh lagi ketika Gus miek berjalan-jalan ke Surabaya, ketika tiba di sebuah club malam Gus miek masuk kedalam club yang di penuhi dengan perempuan-perempuan nakal, lalu gus miek langsung menuju watries (pelayan minuman) beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil meniupkan asap rokok tepat di wajahnya, perempuan itupun mundur tapi terus di kejar oleh Gus miek sambil tetap meniupkan asap rokok diwajah perempuan tersebut. Perempuan tersebut mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh ketakutan, setelah kejadian tersebut perempuan itu tidak tampak lagi di club malam itu.
Pernah suatu ketika Gus Farid (anak KH.Ahamad Siddiq yang sering menemani Gus Miek) mengajukan pertanyaan yang sering mengganjal di hatinya, pertama bagaimana perasaan Gus Miek tentang Wanita ? “Aku setiap kali bertemu wanita walaupun secantik apapun dia dalam pandangan mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja jadi jalan untuk syahwat tidak ada”jawab Gus miek.
Pertanyaan kedua Gus Farid menayakan tentang kebiasaan Gus Miek memakai kaca mata hitam baik itu dijalan maupun saat bertemu dengan tamu…”Apabila aku bertemu orang dijalan atau tamu aku diberi pengetahuaan tentang perjalanan hidupnya sampai mati. Apabila aku bertemu dengan seseorang yang nasibnya buruk maka aku menangis, maka aku memakai kaca mata hitam agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menagis “jawab Gus miek
Adanya sistem Da’wak yang dilakukan Gus miek tidak bisa di contoh begitu saja karena resikonya sangat berat bagi mereka yang Alim pun Sekaliber KH.Abdul Hamid (pasuruan) mengaku tidak sanggup melakukan da’wak seperti yang dilakukan oleh Gus Miek padahal Kh.Abdul Hamid juga seorang waliyalloh.
Tepat tanggal 5 juni 1993 Gus Miek menghembuskan napasnya yang terakhir di rumah sakit Budi mulya Surabaya (sekarang siloam). Kyai yang nyeleneh dan unik akhirnya meninggalkan dunia dan menuju kehidupan yang lebih abadi dan bertemu dengan Tuhannya yang selama ini beliau rindukan

  Ayah Gus Miek : KH.Achmad djazuli Usman
Pedulikah Akhi-Ukhti (Alumni) terhadap PP. Manbaul Hikam Putat?
Sangat Peduli0%
Peduli 0%
Tidak Peduli 0%
Biasa Aja0%

Popular Posts

Unit Pendidikan

Followers

Kontributor

Random Post

Flag Counter

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *