Hari Selasa, 11 Jumada Al-Tsaniya
Kiai ‘Abd. Al-Latif sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin ummat, sebagaiman
K.H.
 Khalil berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, K.H. ‘Abd Al-Latif, 
mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah ‘Abd Al-Latif 
adalah Kiai Hamim, anak dari Kiai ‘Abd Al-Karim. Yang disebut terakhir 
ini adalah anak dari Kiai Muharram bin Kiai Asra Al-Karamah
Oleh ayahnya, ia dididik dengan sangat ketat. Kholil kecil memang menunjukka
BELAJAR ke PESANTREN
Mengawali pengembara
Selama di Keboncandi
Sebenarnya
Akan tetapi, Khalil tetap saja menjadi orang yang mandiri dan tidak mau merepotkan
Kemandiria
Kemudian, setelah Khalil memutar otak untuk mencari jalan ke luarnya, akhirnya ia memutuskan
Akhirnya, pada tahun 1859 M., saat usianya mencapai 24 tahun, Khalil memutuskan
Setelah menikah, berangkatl
Sebagai pemuda Jawa (sebutan yang digunakan orang Arab waktu itu untuk menyebut orang Indonesia)
Kebiasaan hidup prihatinny
Padahal, sepengetah
Sepulangny
Dari hari ke hari, banyak santri yang berdatanga
Di tempat yang baru ini, Kiai Khalil juga cepat memperoleh
Di
 sisi lain, Kiai Khalil di samping dikenal sebagai ahli Fiqh dan ilmu 
Alat (nahwu dan sharaf ), ia juga dikenal sebagai orang yang “waskita,”
GEO SOSIOLOGI POLITIK
Pada masa hidup Kiai Khalil, terjadi sebuah penyebaran
Masa hidup Kiai Khalil, tidak luput dari gejolak perlawanan
Cara yang kedua, Kiai Khalil tidak melakukan perlawanan
Ketika pihak penjajah mengetahui
Di hari-hari selanjutny
KIPRAHNYA dalam PEMBENTUKA
Peran Kiai Khalil dalam melahirkan
Mengulas kembali ringkasan sejarah mengenai pembentuka
Pada perkembang
Namun, Kiai Hasyim, awalnya, tidak serta-mert
Sementara
 itu, Kiai Khalil, guru Kiai Hasyim, yang juga guru Kiai Wahab, 
diam-diam mengamati kondisi itu, dan ternyata ia langsung tanggap, dan 
meminta seorang santri yang masih terbilang cucunya sendiri, dipanggil 
untuk menghadap kepadanya.
“Saat ini, Kiai Hasyim sedang resah, antarkan dan berikan tongkat ini kepadanya.
“Bacakanla
As’ad segera pergi ke Tebuireng,
“Kiai, saya diutus Kiai Khalil untuk mengantark
“Ada lagi yang harus kau sampaikan?
“Ada Kiai,” jawab As’ad. Kemudian ia menyampaik
Mendengar ayat yang dibacakan As’ad, hati Kiai Hasyim tergetar. Matanya menerawang
Hari
 berganti hari, bulan berganti bulan, setahun telah berlalu, namun 
Jam’iyah yang diidamkan itu tak kunjung lahir. Sampai pada suatu hari, 
pemuda As’ad muncul lagi.
“Kiai, saya diutus oleh Kiai Khalil untuk menyampaik
“Kiai juga diminta untuk mengamalka
Sekali lagi, pesan gurunya diterima dengan penuh perasaan. Kini hatinya semakin mantap untuk mendirikan
Baru setahun kemudian, tepatnya 16 Rajab 1344 H., “jabang bayi” yang ditunggu-t
Tapi, bagaimana Kiai Hasyim menangkap isyarat adanya restu dari Kiai Khalil untuk mendirikan
TAREKAT & FIQH
Kiai Kholil adalah salah satu Kiai yang belajar lebih daripada satu Madzhab saja. Akan tetapi, di antara Madzhab-ma
Pada
 masa kehidupan Kiai Kholil, yaitu akhir abad-19 dan awal abad-20, di 
daerah Jawa, khususnya Madura, sedang terjadi perdebatan
Akan tetapi, tidaklah dapat dipungkiri
Di sisi lain, Kiai Khalil pun diakui sebagai salah satu Kiai yang dapat menggabung
Memang, Kiai Khalil hidup pada masa penyebaran
Dalam penggabung
PENINGGALA
Dalam bidang karya, memang hampir tidak ada literatur yang menyebutka
Pertama, Kiai Khalil turut melakukan pengembang
Kedua, selain Pesantren yang Kiai Khalil tinggal di Madura –khususnya
K.H. Muhammad Khalil, adalah satu fenomena tersendiri
http://www.as-salafiyyah.com/2011/01/sejarah-singkat-biografi-kh-muhammad.html 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 


0 komentar:
Posting Komentar