Bismillahirrahmanirrahim | Members area : Register | Sign in

Hadis Membaca Al qur'an

Senin, 10 Mei 2010

Share this history on :
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai kalamullah, secara komprensif, terbukti telah mencerahkan eksistensi kebenarannya dan moral manusia. Mukjizat dan Wahyu yang menjadi kitab umat Islam seluruh dunia ini, tidak habis-habisnya menguraikan dengan detail substansi kebenarannya.
Untuk menuju kepada kebenaran Al-Qur’an yang sesungguhnya kita pun harus membaca Al-Qur’an itu dengan benar pula, karena apabila kita salah dalam membacanya walau hanya kharokatnya saja itu akan mempengaruhi artinya, untuk itu diperlukan adanya membaca Al-Qur’an yang benar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-Qur’an?
2. Apa dalil / hadits tentang membaca Al-Qur’an yang benar?
3. Bagaimana tatacara membaca Al-Qur’an yang benar?
4. Apa hikmah membaca Al-Qur’an sesuai dengan tatacara yang benar?

C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian Al-Qur’an.
2. Agar mahasiswa mengetahui dalil-dalil tentang membaca Al-Qur’an merupakan ibadah.
3. Agar mahasiswa mengetahui tata cara membaca Al-Qur’an yang benar.
4. Agar mahasiswa mengetahui hikmah membaca Al-Qur’an sesuai dengan tatacara yang benar.





BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa (Etimologi) merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-‘a (قرأ) yang bermakna Talaa (تلا) [keduanya berarti: membaca], atau bermakna jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro’a Qor’an Wa Qur’aanan (قرأ- قرءا- وقرآنا) sama seperti anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Ghufroonan (غفر-غفرا- وغفرانا).
Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna dengan isim maf’uul, artinya Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua (Yakni: Jama’a) maka ia adalah mashdar dari isim faa’il, artinya jaami’ (Pengumpul, Pengoleksi) karena ia mengumpulkan / mengoleksi berita-berita dan hukum-hukum.

Secara istilah:
- Syeikh Muhammad Khudori beik merumuskan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf yang dimulai dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.
- Menurut Hamka dalam “Tafsir Al-Azhar” mengistilahkan: Al-Qur’an ialah Wahyu Allah yang diturunkan Allah kepada Rasulnya dengan perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia.
Ada bermacam-macam kata lain yang dipakai oleh Allah untuk menamakan Al-Qur’an. As-Suyuti dalam bukunya “Al-Itqan” menyatakan ada 55 nama. Tetapi yang sering dipakai adalah Al-Kitab dan Al-Qur’an sedang yang umum dipakai manusia adalah Al-Qur’an.
1. Al-Furqan, artinya untuk membedakan yang hak dengan yang batil. Seperti pada ayat:
  •      •
Artinya:
Maha Suci Allah yang Telah menurunkan Al Furqaan kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan:1)

2. Al-Kitab seperti yang dinyatakan dalam ayat:
        
Artinya:
Inilah Al-Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah: 2).

3. Az-Zikr, artinya memberi peringatan bagi yang lupa, seperti pada ayat:
  •     

Artinya:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9).

4. Suhuf, berarti lembaran-lembaran, seperti pada ayat:
      

Artinya:
"(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran)," (Qs. Al-Bayyinah: 2).

5. Al-Haq, yang berarti kebenaran, seperti pada ayat:
وقل جاء الحق وزهق الباطل إن الباطل كان زهوقا

Artinya:
"Dan katakanlah yang benar telah datang dan yang adil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."



B. Dalil atau Hadits Membaca Al-Qur’an Merupakan Ibadah
Dalil / Hadits tentang membaca Al-Qur'an ibadah itu banyak sekali. Diantaranya adalah:
1.
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف و لكن ألف حرف ولم حرف وميم حرف. (رواه الترمذي و قال هذا حديث صحيح غريب إسناد والدارمي)

Artinya:
"Dari Ibnu Mas'ud r.a. Rosululloh SAW. Bersabda: barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu hasanah (kebaikan). Dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak menyatakan bahwa alif lam mim satu huruh, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (Tirmidzi).

2.
عن معاذ الجهني رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قرأ القرأن وعمل بمعانيه ألبس والداه تاجا يوم القيامة ضوءه أحسن ضوء الشمس في بيوت الدنيا لو كانت فيكم فما ظنكم بالذي عمل بهذا (رواه أحمد وأبو داود و صحيح الحاكم)

Artinya:
"Dari Mu'adz al-Juhaini r.a. Rasululloh SAW. Bersabda: barang siapa membaca al-Qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dikenakan mahkota pada hari kiamat yang bahannya melebihi cahaya matahari sandalnya ada di dalam rumah-rumah kalian di dunia ini, maka bagaimanakah perkiraannmu mengenai orang yang mengamalkannya?" (Ahmad, Abu Dawud, At-Targhib).
3.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تعلموا القرأن فاقرأوه فإن مثل القرأن لمن تعلم فقرأ وقام به كمثل جراب محشو مسكا تفوح ريحه كل مكان ومثل من تعلمه فرقد وهو في جوفه كمثل جراب أوكي على مسك(رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه وابن حبان)

Artinya:
"Dari Abu Hurairah r.a. Rosululloh SAW bersabda: belajarlah al-Qur'an dan bacalah ia. Sesungguhnya perumpamaan al-Qur'an bagi orang yang mempelajarinya lalu membacanya dan mengamalkannya adalah seperti sebuah kantong terbuka yang penuh dengan Kasturi. Baunya semerbak menyebar ke seluruh tempat. Dan perumpamaan orang yang belajar al-Qur'an tetapi tidur, sedang al-Qur'an berada di hatinya. Adalah seperti kantong penuh Kasturi yang mulutnya tertutup." (Tirmidzi, Nasa'I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

4. Allah SWT. Berfirman dalam hadits Qudsi, yang artinya:
"Barang siapa yang disibukkan oleh kegiatan membaca al-Qur'an hingga tidak berdo'a dan tidak meminta kepadaku, maka akan kuberikan padanya pahala melebihi pahala orang-orang yang pandai bersyukur."

5. Rosululloh SAW bersabda:
أفضل عبادة أمتي قراءة القرأن

"Paling utamanya ibadat ummatku adalah membaca al-Qur'an" .

C. Tata Cara Membaca Al-Qur'an yang Benar!
Al-Qur'an salah satu kitab suci yang isinya ditulis dengan bahasa arab. Yang tidak semua orang bisa membacanya. Untuk bisa membaca al-Qur'an yang benar itu ada beberapa tata cara di antaranya:
1. Membaca huruf-hurufnya sesuai mahrajnya.
2. Memperhatikan tempat-tempat waqaf dan huruf yang harus dibaca panjang. .
3. Membaca semua harokat dengan benar.
4. Membaca dengan sempurna dan jelas semua tasydid dan madnya.
Selain tata cara di atas dalam membaca al-Qur'an ada beberapa adab, diantara adab-adab tersebut adalah:
a. Adab Lahiriah
- Membaca dengan penuh penghormatan (Ihtiram)
- Mengambil al-Qur'an hendaknya dengan tangan kanan
- Dalam membaca al-Qur'an disunnahkan menghadap qiblat dengan khusyu' dan tenang.
- Sebelum membaca al-Qur'an disunnahkan membaca ta'awudz.
b. Ada Batiniah
- Mengagungkan al-Qur'an di dalam hati sebagai kalam yang tertinggi.
- Menjauhkan rasa bimbingan dan ragu dari hati kita.
- Membacanya dengan merenungkan makna setiap ayatnya.
- Hati kita mengikuti ayat-ayat yang kita baca.

D. Hikmah membaca al-Qur'an sesuai dengan tata cara yang benar!
- Untuk memelihara ucapan (lisan) dari kesalahan ketika membaca al-Qur'an.
- Untuk memelihara suara, dengan kita membaca sesuai dengan tata cara yang benar suara kita akan terlihat bagus dan itu akan menambah keindahan al-Qur'an.
Rosululloh SAW. Telah bersabda yang artinya:
"Kamu hiasilah al-Qur'an dengan suaramu yang merdu"
- Adanya hubungan dengan materi PAI aspek al-Qur'an misalnya:
Mata pelajaran : PAI
Aspek : Al-Qur'an
Kelas : XII (3 SMA)17
Standar Kompetensi : Perintah Dakwah kepada Nabi SAW.
Kompetensi Dasar : Menerapkan hukum dan metode dakwah Nabi Muhammad SAW
Materi Pokok : Awal perintah dakwah Nabi Muhammad SAW QS. Asy-Syuara ayat 214-216 dan QS. Al-Hijr ayat 94-96.
Indikator : - Siswa mampu membaca ayat dengan fasih
- Siswa mampu menterjemahkan ayat dengan benar
- Siswa mampu menulis ayat dengan benar
- Menulis ayat dengan benar
Dengan demikian siswa diberi motivasi untuk senang membaca Al-Qur'an dengan suara yang bagus dan benar.

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Al-Qur'an adalah kitab Allah yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang disampaikan kepada kita secara mutawatir. Ditulis dalam mushaf yang dimulai dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.
Untuk membaca al-Qur'an yang benar ada tata cara yang harus dipenuhi yaitu harus sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Seperti mahrajnya harus sesuai, berhenti di tempat yang benar dan lain-lain. Dan hikmah dari membaca al-Qur'an sesuai dengan tata cara yang benar yaitu hubungan dengan materi PAI aspek Al-Qur'an.



DAFTAR PUSTAKA


1. Al-Ghazali, 1995. Teosofia Al-Qur'an, Penerbit Risalah Gusti, Surabaya.
2. Masjfuk Zuhdi, Drs. 1982, Pengantar Ulumul Qur'an.
3. Syahminan Zaini, Drs. 1982. Kewajiban Orang Beriman Terhadap Al-Qur'an, Penerbit al-Ikhlas. Surabaya.
4. Ash-Shabani Ali Muhammad, 2008. Terjemah Ayat Ahkam. PT. Bina Ilmu, Surabaya.
5. Zakariyya Muhammad Maulana, al-Kandahlawi Rah. a, Penerbit Ash-Shoff. Yogyakarta.
6. http://hikmatun. Wordpress.com / 200/01/03/ Pengertian al-Qur'an/diakses pada tanggal 17 Nopember 2009.
7. http://Syazil . 1972. multiplay.com/Jounal/Item/41/diakses pada tanggal 17 Nopember 2009.
Terima kasih untuk mengunjungi blog IKA.PPMH, Ada pertanyaan? Kontak pada: faisholamir12@gmail.com.
Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat..

0 komentar:

Pedulikah Akhi-Ukhti (Alumni) terhadap PP. Manbaul Hikam Putat?
Sangat Peduli0%
Peduli 0%
Tidak Peduli 0%
Biasa Aja0%

Popular Posts